- Keunggulan Manajemen
Kompetensi :
- Mampu mengoperasikan teknologi informasi (komputer untuk bisnis)
- Bisa berbahasa inggris lisan dan tulisan
- Bisa mengoperasikan e-SPT
- Memiliki pengetahuan yang cukup dan jiwa entrepreneur
- Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang bisnis dan perbankan syariah
- Mengetahui teknik transportasi dan dapat menghitung kepabeanan serta pembayaran ekspor-impor
Lapangan Kerja :
- Karyawan administrasi pada perusahaan
- Sebagai Front Liner pada Corporate
- Membantu bidang perpajakan corporate (input untuk e-SPT)
- Sebagai pengusaha muda yang berbakat
- Dapat bekerja pada bisnis syariah dan bank syariah.
- Sebagai konsultan atau bekerja pada bisnis ekspor-Impor
Kompetensi Program Studi Manajemen dan Sertifikasi yang dimiliki setelah menyelesaikan Kuliah Jenjang S1
Kompetensi :
- Mengetahui teknik transportasi dan dapat menghitung kepabeanan serta pembayaran ekspor-impor
- Bisa berbahasa inggris lisan dan tulisan
- Mampu mengoperasikan teknologi informasi (komputer untuk bisnis)
- Bisa perpajakan dan mengoperasikan e-SPT
- Memiliki pengetahuan dan jiwa entrepreneur yang kuat
- Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang bisnis dan perbankan syariah
Lapangan Kerja :
- Sebagai konsultan atau bekerja pada bisnis ekspor-Impor
- Sebagai Front Liner pada Corporate
- Karyawan administrasi pada perusahaan
- Membantu bidang perpajakan corporate
- Sebagai pengusaha yang berbakat atau sebagai konsultan bisnis.
- Bekerja pada bisnis syariah dan bank syariah.
SUMBER
Perkembangan Manajemen
Apa yang telah dikenalkan oleh Owen dan Babbage pada akhir abad 19
memberikan kontribusi yang berharga bagi para praktisi manajemen bahwa
organisasi bisnis perlu dikelola secara benar, terutama jika organisasi
tersebut berskala besar dan melibatkan banyak sekali orang dan sumber
daya yang harus dikelola. Kontribusi Owen dan Babbage seolah telah
membukakan mata para praktisi bisnis pada saat itu bagaimana seharusnya
bisnis dijalankan. Bermunculan pula setelah itu berbagai teori-teori
dalam ilmu manajemen.
Perkembangan pemikiran manajemen sebagai praktik yang dilandasi
konsep teori (Tim Dosen Administrasi Pendidikan: 2009) adalah sebagai
berikut:
- Manajemen Aliran Klasik
Frederick W Taylor, Henry L Gantt, Frank Bunker Gillberth dan Lilian
Gillberth adalah tokoh-tokoh dibalik teori manajemen ilimiah. Mereka
memikirkan suatu cara meningkatkan produktivitas dengan menangani
kondisi kekurangan tenaga terampil melalui efisiensi para pekerja.
Taylor disebut sebagai “bapak manajemen ilmiah” dengan karyanya
“scientific management” yang telah memberikan prinsip-prinsip dasar
penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah
teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar yang
dikembangkan Taylor adalah:
- Pengembangan metode ilimah alam manajemen agar suatu perkejaan dapat ditentukan metode pencapaian tujuannya secara maksimal.
- Seleksi ilmiah untuk karyawan agar para karyawan dapat diberika tugas dan tanggung jawab sesuai keahlian.
- Pendidikan dan pengembangan karyawan.
- Kerjasama yang harmonis antara manajemen dan para karyawan.
Teknik yang digunakan untuk melaksanakan prinsip tersebut adalah
melalui studi gerak dan waktu (time and motion studies), pengawasan
fungsional, system tariff berbeda yaitu karywan yang lebih produktif dan
efisien mendapatkna gaji lebih besar dari yang lainnya.
Kontribusi terbesar dari Gantt adalah dengan menghasilkan metode
grafik sebagai teknik scheduling produksi untu perencanaan, koordinasi
dan pengawasan produksi yang popular dengan sebutan “Bagan Gantt”.
- Manajemen Organisasi
Henry Fayol merupakan tokoh teori manajemen organisasi yang dikenal
dengan julukan Bapak teori manajemen modern. Dalam bukunya yang berjudul
Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan
Umum) Fayol membagi aktifivtas-aktivitas industrial dalam enam klompok
yaitu teknikal, komersial, financial, keamanan, kepastian, akunting dan
manajerial. Ia adalah perumus empat belas prinsip manajemen yaitu:
- Pembagian kerja
- Wewenang
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan pengarahan
- Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum
- Balas jasa/imbalan
- Sentralisasi
- Rantai scalr/khirarki
- Order/susunan
- Keadilan
- Stabilitas staf organisasi
- Inisiatif
- Esprit de corps (semangat korps)
Fayol percaya bahwa melalui penguasaan keterampilan dan prinsip dasar
manajemen orang yang mendalaminya dapat menjadi manajer yang baik.
- Aliran Perilaku (1924-1940)
Elton Mayo dan F.J. Roethlisberger melakukan studi tentang perilaku
manusia dalam bermacam situasi kerja di pabrik Hawthorner milik
perusahaan Western Electric dengan temuan bahwa kelompok kerja informal
lingkungan sosial karyawan memiliki pengaruh besar terhadap
produktivitas.
McGregor memandang perlu adanya perhatian pada kebutuhan sosial dan
aktualisasi diri karyawan dengan menjunjukan dua kategori manusia yaitu
manusia X dan manjusia Y atau lebih dikenal dengan teori X dan teori Y.
Manusia tipe X adalah manusia yang harus selalu diawasasi agar mau
melakukan usaha dalam pekerjaan mereka. Sedangkan manusia Y sebaliknya,
ia bersemangat bekerja sebagai kesempatan untuk mengaktualisasikan diri
tanpa ada pengawasan sekalipun.
Di samping penelitian yang focus terhadap perilaku manusia,
dikembangkan juga aliran perilaku organisasi yang memandang bahwa
hubungan manusia dalam manajemen berada dalam konteks organisasi.
Diantara tokohnya adalah Abraham Maslow, Frederick Herzberg, Edgar
Schein.
Aliran perilaku organisasi menganut prinsip bahwa:
- Organisasi adalah satu keseluruhan jangan dipandang bagian perbagian.
- Motivasi karyawan sangat penting yang menghasilkan komitmen untuk pencapaian tujuan organisasi.
- Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
- Manajemen Kontemporer.
Beberapa pendekatan sudah dibicarakan dimuka, dimana
pendekatan-pendekatan tersebut mengalami perkembangan. Ada beberapa
perkembangan yang cenderung mengintegrasikan pendekatan-pendekatan
sebelumnya, menjadikan batas-batas pendekatan yang telah dibicarakan
menjadi tidak jelas. Namun demikian ada pendekatan yang tetap berakar
pada pendekatan-pendekatan tertentu. Bagian berikut ini akan
membicarakan pendekatan baru dalam manajemen :
- Pendekatan Sistem (1940-sekarang)
Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sistem yang
dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian/komponen-komponen yang
saling berkaitan. Chester I Barnard menjelaskan dalam “the functions of
the executive” bahwa tugas manajer adalah menyarankan pendekatan sistem
sosial komprehensif dalam aktifitas “managing”.
Komponen-komponen/bagian-bagian tersebut tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terika,
memperngaruhi, membutuhkan, dan menentukan. Oleh karena itu harus
disadari bahwa perubahan satu komponen akan berpengaruh terhadap
komponen-komponen lainnya. Dengan demikian berpikir dan bertindak system
berarti tidak memandang komponen secara parsial, tetapi saling terpadu
satu sama lain secara sinergi.
Sinergi berarti bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah dari
bagian-bagiannya. System yang sinergi adalah tiap-tiap unti atau
bagian-bagian bekerja dengan serius dalam tatanannya dan menyadari
secara penuh dan bertanggung jawab terhadap kemajuan system secara umum.
Sistem memiliki makna bahwa (1) suatu system terdiri atas
bagian-bagian yang saling terkait satu dengan yang lainnya, (2)
bagian-bagian yang saling hubung itu dapat berkerja dan berfungsi secara
independent atau bersama-sama, (3) berfungsinya bagian-bagian tersebut
ditujukan untuk mencapai tujuan umum dari keseluruhan (sinergi), (4)
suatu system yang terdiri atas bagian-bagian yang saling hubung tersebut
berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.
- Pendekatan Kontingensi atau Pendekatan Situsional (1950-sekarang)
Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu
aliran teori manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi
tertentu yang dihadapi. Tidak seluruh metode manajemen ilmiah dapat
diterapkan untuk seluruh situasi begitupun tidak selalu hubungan
manusiawi yang perlu ditekankan karena adakalanya pemecahan yang efektif
melalui pendekatan kauantitatif. Itu semua sangat tergantung pada
karakteristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.
SUMBER
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar